Dua benda ini namanya nyaris mirip hanya dibedakan huruf awal saja. Harganya juga bersaing. Tapi manfaat dan fungsinya jauh berbeda. "Hape" bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Sedangkan "Sape" bisa mendekatkan yang jauh dan menempelkan yang dekat. Gimana gak nempel, jika Sape dipetik rasanya seperti berada di hutan yang asri dan teduh (setidaknya itu menurut saya).
Siang itu usai merapikan kostum tari diruang tamu ibu kemudian duduk sembari merapikan bulu-bulu hiasan tangan penari Dayak. Khofidh menghampiri ibunya. Dia ingin mengajukan sesuatu pada ibunya.
“Ibu adek boleh gak minta sesuatu di Ulang Tahun adek” tanyanya pada ibu
“Boleh selama ibu mampu memenuhinya” jawab ibu
“Adek boleh gak minta dibelikan alat musik Sape”
“What, alat musik itu bukan barang murah dek, itu seharga satu buah handphone android, yakin dengan permintaanmu” jawab ibu
“iya bu, adek pengen bisa memainkan alat musik sape” jawabnya datar
“Do’akan ibu dapat rejeki, biar bisa belikan apa yang adek mau” jawab ibunya.
“Amiin, semoga ibu berlimpah rejeki ya bu” ucapnya sambil mencium tangan ibunya.
Ibu menggelengkan kepala mendengar permintaan anaknya. Dalam hati berdoa semoga ada rejeki dalam waktu dekat ini.
Beberapa hari usai percakapan mereka berdua
“Hallo, apa benar dengan ibu Rachma” Tanya suara dari seberang telepon
“Iya ibu saya sendiri” jawab ibu
“Ibu tanggal 15 Oktober nanti ibu kami minta untuk menjadi juri kegiatan literasi sekolah oleh Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Pelaksanaannya di Hotel Midtown jam 8 pagi, surat resmi akan kami kirim via Whatsapp ya bu”
“Baik ibu”
Usai menerima telepon, raut wajah ibu sangat girang sekali, do’anya dan do’a anaknya untuk memiliki Sape akan terkabulkan. Ibu tersenyum bahagia.
“Adek, cepat kemari” panggil ibu pada anaknya
“Iya, ada apa ibu” sahut Khofidh
“Insyaallah ibu akan dapat rejeki dalam waktu dekat ini, harapan ibu jika jadi dibelikan Sape, ibu harap, sape nya bukan sebagai pajangan semata” pinta ibu
“Siap ibu, Alhamdulillah keingingan kita akan terwujud” Khofidh segera mendekati ibunya dan memeluknya sebagai ungkapan rasa haru dan bahagia.
“Tapi ada syaratnya” ucap ibu lagi
“Apa ibu syaratnya” jawab Khofidh
“Sape itu barang mahal, ibu gak mau jika nanti setelah beli hanya di jadikan pajangan saja. Jadikan sape sebagai barang yang bermanfaat buat kamu” jawab ibu tegas
“Baik ibu Opit janji, jika sape hanya di jadikan pajangan ibu boleh menjualnya kembali” jawabnya
Ibu sangat senang mendengar komitmen anaknya dan berharap kelak apa yang menjadi harapannya dapat terwujud. Ibu juga bangga pada anaknya diusia 15 tahun hal pertama yang dia minta beli adalah Sape, bukan Hape seperti keinginan banyak anak remaja di luar sana.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar