Translate

Jumat, 28 Agustus 2020

Sekilas Tentang Alat Musik Sape

Anak muda maupun orang tua Suku Dayak memainkan Sampe mengiringi para gadis Dayak menari di atas panggung di Lamin (Sebutan rumah panjang suku Dayak), sudah sering kita lihat. Akan tetapi, melihat Sampe dipetik seorang remaja yang sedang mengiringi remaja putri Dayak di atas gong, saat tengah membuat konten youtube tentu itu menjadi luar biasa bagiku. Sebuah kolaborasi apik anak remaja yang memanfaatkan waktu luangnya dalam berkarya.

Sape atau Sampek merupakan alat musik tradisional Suku Dayak di Kalimantan. Alat musik Sape dimainkan dengan cara dipetik atau dikulik. Namun, penamaan alat musik Dayak ini ternyata berbeda-beda di tiap-tiap sub etnis suku Dayak yang ada di Kalimantan timur.

Minggu, 23 Agustus 2020

Opit Sape Nama Panggungnya


Babak baru telah dimulai, ayah dan ibu Khofidh berdikusi agar setiap permainan atau penampilan Khofidh dapat terdokumentasi dengan rapi sebagai portofolio hidupnya kelak. Selain itu agar Khofidh bisa rutin mencari nada-nada baru melalui sape miliknya. 

Setelah berdiskusi ibu memutuskan untuk membuatkan channel youtube untuk Khofidh dengan nama channel “Borneo Musikq Official” dan nama panggung adalah Opit Sape. Tanggal 23 Agustus 2020, channel Youtube mulai dibangun lagu pertama sebagai konten adalah lagu “Datun Julud” mengapa lagu ini, karena inilah lagu pertama yang dia pelajari saat mula bermain sape. Lokasi pengambilan video adalah teras rumah yang di sulap menjadi studio. Bersama ayah petikan demi petikan Khofidh mainkan hingga lagu usai.

Sekapur Sirih

 
Kisah metamorphosis seorang pemuda, yang belajar sape secara otodidak, memiliki impian sebagai pelestari budaya, melalui alat musik tradisional, dan mengenalkannya melalui sosial media, medianya generasi Z saat ini, agar seluruh dunia mengenal tradisi Kalimatan di Indonesia.

Di tengah keterbatasan ruang gerak karena pandemi dan endemi COVID_19, tak lantas membuat dia berpangku tangan menghabiskan waktu luang untuk hal yang kurang bermanfaat. Dengan dukungan orang tua dan keluarga terdekatnya, dia mencoba memanfaatkan bakatnya mengulik sape untuk merawat tradisi yang pelan tapi pasti tergerus oleh tradisi K-Pop yang melanda dunia hingga ke Indonesia.