Translate

Selasa, 01 September 2020

Baju Panggung


Alat musik Sape sudah jadi, tawaran manggung untuk bulan depan juga sudah menanti. Meski pandemi kegiatan dengan skala kecil masih di laksanakan.  Atas hal tersebut ibu berinisiatif membuatkan baju batik dengan gambar alat musik Sape. Janji belajar mencanting di rumah Batik Atiiqna dan jadwal membuat batik diatur. Tanggal 01 September ibu mulai membuat gambar motif pada kain selanjutnya mulai mencanting. Beruntung pola baju dibantu pak Toni Kuncoro dan desain gambar sape  dibuat oleh bu Rahma. Setelah pola baju jadi, ibu kemudian menggambar pola pada kain menggunakan mal yang sudah di buat oleh pak Toni Kuncoro. Gak butuh waktu lama pola baju sudah tergambar pada lembar kain putih yang akan di gunakan untuk membatik.

Langkah selanjutnya adalah menggambar pola motif batik  pada kain. Dalam proses ini ibu di bantu oleh Kak Alma. Kebayang kan proses batik yang harus dilalui sangat jelimet. Tak hanya gambar alat musik sape, sepasang burung enggang juga menghiasi kain ini nantinya.

Setelah di gambar, selanjutnya adalah proses mencanting yaitu menorehkan lilin panas pada pola gambar. Lilin harus tembus hingga ke dasar kain. Tujuannya agar lilin dapat memblok warna tidak tercampur dengan warna yang lainnya.


Setelah mencanting selanjutnya adalah proses pewarnaan kain, pada proses ini kita akan tau apakah lilin malam yang di torehkan tembus atau tidak. Jika tidak tembus maka warna akan keluar dari sela-sela yang tidak tembus lilin membuat warna akan bercampur dengan warna sebelahnya. Proses pewarnaan harus dilakukan dengan teliti agar warna yang kita buat hasilnya bagus. Setelah mewarnai gambar/motif pada kain putih selanjutnya adalah pemberian warna pada dasar kain. Pada proses ini juga harus teliti utamanya yang dekat dengan pola batik, agar warna dasar tidak masuk pada corak batik.

Gambar  22 Proses Pewarnaan Dasar Kain

Sumber : Koleksi Pribadi Penulis


Setelah warna dasar selesai, selanjutnya adala proses pixaxi atau penguncian warna, agar warna yang di hasilkan lebih pekat dan tidak luntur. Setelah cairan pixaxi kering, selanjutnya adalah proses pelorotan dengan cara di rebus. Untuk bagian ini dibantu oleh Rumah Batik Atiiqna.

Alhamdulillah seluruh proses pembuatan batik telah selesai, selanjutnya baju di jahit. Sesuai dengan model yang telah kita buat. dan bajunya jadi deh. Khofidh sangat bangga mengenakan Rompi batik yang dibuat oleh ibu. Dan pakaian ini siap untuk di kenakan tanggal 17 September 2020. Mengisi musik pembuka/pengiring pada kegiatan pelatihan membatik bertempat di gedung Badan Kerja Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Timur.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar