Dalam acara tersebut, salah satu penampilan yang paling dinantikan adalah penampilan dari Opit Sape, yang tergabung dalam Samarinda Sape Player. Kelompok musik ini menghadirkan keindahan musik Sape, baik tradisional maupun modern, yang semakin mengukuhkan eksistensi alat musik khas Kalimantan ini.
Opit Sape dan Samarinda Sape Player memainkan empat komposisi musik Sape yang memadukan unsur tradisi dan inovasi. Mereka mempersembahkan perpaduan yang memikat antara keanggunan musik Sape tradisional dengan sentuhan modern, menciptakan atmosfer yang penuh harmoni dan memukau. Melalui penampilannya, mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi audiens tentang keanekaragaman musik tradisional Kalimantan serta bagaimana musik Sape mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mengenalkan lebih dalam tentang Etnomusikologi, serta memberi penghargaan kepada kontribusi yang telah diberikan oleh para penggiat musik tradisional dan akademisi dalam pelestarian serta pengembangan budaya musik lokal. Keberadaan Program Studi Etnomusikologi di FIB Unmul diharapkan terus mendukung penciptaan ruang bagi penelitian, pembelajaran, dan praktik seni yang berakar pada kebudayaan Indonesia, khususnya Kalimantan.Peringatan satu dekade Etnomusikologi FIB Unmul ini diakhiri dengan sesi diskusi yang melibatkan mahasiswa, dosen, serta para praktisi seni, guna membahas perkembangan dan tantangan dunia etnomusikologi ke depan. Acara ini sukses memberikan ruang bagi pertukaran ilmu dan pengalaman antara generasi muda dan para ahli di bidang etnomusikologi.
Dengan suksesnya acara ini, harapan besar ditanamkan agar seni musik tradisional seperti Sape dapat terus berkembang dan dikenal luas, tidak hanya di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga di dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar