Samarinda – Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur mendadak riuh penuh semangat, Rabu (17/9/2025), ketika ratusan siswa Sekolah Dasar se-Kota Samarinda larut dalam alunan musik tradisional khas Dayak yang dibawakan oleh musisi lokal, Opit Sape.
Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, yang diikuti oleh 250 anak dari berbagai sekolah dasar. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah penampilan Opit Sape dengan alat musik tradisional Sape. Tak sekadar tampil, Opit menghadirkan edukasi budaya yang menyenangkan dan membumi.
Dengan membawakan dua lagu, yakni Asa ciptaan Angkasa Irwansyah dan lagu berbahasa daerah berjudul Stecu-stecu, Opit berhasil menyulap aula menjadi panggung interaktif. Anak-anak pun ikut bernyanyi dan menari, menciptakan suasana semarak yang tak biasa.
Lagu Stecu-stecu bahkan membuat suasana "pecah" — seluruh anak terlihat antusias, bertepuk tangan, dan bernyanyi bersama. Momen ini menjadi bukti bahwa musik tradisional bisa menjangkau generasi muda dengan cara yang menyenangkan.
“Melalui musik, saya ingin tunjukkan bahwa mencintai budaya sendiri tidak membuat kita ketinggalan zaman,” ujar Opit usai penampilannya.
Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim mengapresiasi penampilan tersebut dan berharap kolaborasi antara seni dan literasi dapat terus dikembangkan. “Ini adalah bentuk literasi budaya yang sangat efektif untuk anak-anak,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar