Translate

Penelusuran Berita

Sabtu, 18 Oktober 2025

Grand Final Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kota Samarinda 2025

Pada malam yang penuh kemilau dan semarak budaya ini, suasana semakin syahdu ketika panggung Grand Final Duta Wisata dan Putri Putra Pariwisata Kota Samarinda 2025 diisi oleh penampilan istimewa dari seniman musik tradisional yang telah dikenal luas, Opit Sape.

Dengan membawa kekayaan bunyi khas dari alat musik tradisional suku Dayak, sape’, Opit Sape menghadirkan nuansa magis dan penuh makna, mempersembahkan lima buah lagu yang masing-masing memiliki filosofi dan keindahan tersendiri.

Penampilan dimulai dengan lagu "Asa", yang berarti harapan—sebuah pembuka yang menggambarkan optimisme dan semangat generasi muda Kalimantan Timur dalam melestarikan budaya.

Lagu kedua, "Wonderful Borneo", menyuguhkan harmoni alam dan kekayaan budaya Kalimantan, membawa para hadirin seolah menyusuri hutan tropis yang penuh keajaiban.

Selanjutnya, "Rainbow After The Rain" mengalun lembut, menyampaikan pesan akan keindahan yang datang setelah tantangan, sejalan dengan semangat para finalis yang telah melalui proses panjang hingga malam puncak ini.

Lagu keempat, "Leleng", adalah sebuah lagu tradisional Dayak Kenyah yang mengandung kisah cinta dan kerinduan. Leleng menjadi titik emosional dalam penampilan ini, membangkitkan rasa bangga dan haru terhadap warisan budaya lokal.

Penampilan ditutup dengan lagu "Lan-e", yang menyimbolkan perjalanan dan pengabdian. Nada-nadanya yang dinamis menutup penampilan Opit Sape dengan kesan mendalam dan penuh semangat.

Penampilan Opit Sape malam ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga bentuk nyata pelestarian budaya lokal melalui musik. Dengan sentuhan modern namun tetap menjaga keaslian, Opit Sape berhasil menyatukan tradisi dan kreativitas dalam satu panggung yang memukau.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar